Selasa, 19 April 2011

Manusia dan keindahan

Manusia dan keindahan


      Kata keindahan berasal dan kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok,    molek, dan sebagainya. Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu ber­asal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indah, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), rumah (halaman, ta13nan, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan pada  manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh).


 Keindahan sebagai Nilai Hakiki

         Sejak zaman Yunani Kuno keindahan telah dipandang sbg nilai hakiki dlm kehidupan manusia. Sebagai nilai, keindahan sesuatu yg abstrak. Sesuatu itu disebut indah karena mempunyai daya pesona. Melalui media / obyek tertentu manusia bisa mangalami apa yang disebut keindahan. Jadi keindahanpun berkaitan erat dg daya2 intelektif / kesadaran manusia.
Perasan keindahan (Sensibilitas Estetis)
         Melalui panca indra manusia dapat merasakan sesuatu. Apabila manusia merasakan akan sesuatu itu menyenangkan dan sebagainya timbul perasaan puas. Rasa kepuasan itu lahir setelah perasaan keindahan yang ada pada setiap orang itu bangkit.
Keindahan Dalam Arti Luas
Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnya dari pemikiranPlato, yang menyangkut adanya watak yang indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan; Plotinus yang ber bicar a tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah atau bisa pula disimak dari apa yang biasa dibicar akan oleh orang- orang Yunani mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah.
Keindahan Dalam Arti Terbatas
Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
         Maka “Keindahan” pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana keindahan itu peraasaan “ (ke)- manusia-(annya)” tidak terganggu.
       Manusia dan keindahan tidak bisa dipisahkan karena keduanya berkaitan satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar